Google adalah salah satu platform search engine terbesar di dunia. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin saat masih mahasiswa Ph.D. di Universitas Stanford. Mereka berdua memegang 16 persen saham perusahaan. Mereka menjadikan Google sebagai perusahaan swasta pada tanggal 4 September 1998. Google telah membuat layanan dan peralatan untuk lingkungan bisnis dan masyarakat; termasuk aplikasi web, jaringan periklanan dan solusi bagi bisnis.
Seperti yang kita ketahui bersama, di sepanjang tahun ini, dunia dihadapkan dengan pandemi COVID-19, yang dari awal tahun 2020 sampai artikel ini terbit masih belum usai. Seluruh aktivitas mengalami pembatasan, seluruh aspek terkena dampaknya, tanpa terkecuali. Salah satu aspek yang paling jelas terdampak adalah pendidikan. Pendidikan biasanya dilakukan di sebuah institusi atau lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Namun hal ini berubah setelah adanya pandemi COVID-19. Adanya pembatasan sosial menyebabkan seluruh aktivitas pendidikan serta belajar mengajar menjadi terbatas. Tidak ada pertemuan secara tatap muka langsung, yang kemudian diarahkan menuju tatap muka secara maya (daring).
Pemanfaatan teknologi di era pandemi, khususnya di bidang pendidikan, sangat diperlukan dikala proses pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan). Beberapa aplikasi juga sudah dimanfaatkan keberadaannya. Tidak terkecuali juga aplikasi keluaran dari Google. Beberapa fitur dari Google seperti Google Drive, Google Meet, hingga Google Classroom sangat berguna dalam keberlangsungan proses pembelajaran secara daring, hingga saat ini. Mari kita bahas peranan aplikasi web keluaran dari Google yang dipakai dalam proses pembelajaran secara daring, satu persatu.
1. Google Drive
Google Drive adalah sebuah aplikasi dari Google yang merupakan layanan penyimpanan file berbasis online yang diluncurkan pada 24 April 2012. Kegunaan dari Google Drive sendiri cukup banyak, dan fungsinya cukup diperlukan disaat pembelajaran berbasis daring di masa pandemi. Fungsi pertama adalah penyimpanan file, file foto, video, presentasi, PDF – bahkan file Microsoft Office. Apa pun jenis filenya, semuanya dapat disimpan dengan aman di Drive.
Fungsi kedua adalah dapat berbagi file yang telah disimpan. Selain menyimpan file secara pribadi, fungsi Google Drive lainnya adalah dapat berbagi file dalam ukuran besar sekaligus dengan orang-orang tertentu. Anda dapat mengundang orang lain dengan cepat untuk melihat, memberi komentar, dan mengedit file atau folder yang Anda pilih. Ini adalah kolaborasi online yang membuat segalanya lebih mudah. Hal ini tentunya sangat berguna saat proses pengumpulan tugas yang diberikan secara online oleh siswa maupun mahasiswa.
2. Google Meet
Google Meet merupakan aplikasi keluaran Google yang dapat digunakan sebagai platform untuk melakukan video conference. Software ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran secara daring yang memerlukan interaksi tatap muka secara maya. Beberapa aplikasi lain seperti Microsoft Teams, hingga Zoom juga merupakan aplikasi sejenis dengan Google Meet.
Google Meet memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan video dengan 100 pengguna lainnya per pertemuan. Dengan kata lain, Google Meet bisa menjadi media alternatif untuk bersosialisasi dengan rekan kantor, melakukan rapat kerja, maupun proses pembelajaran secara daring. Dengan kapasitas yang disebutkan tersebut, pamor dari Google Meet kalah dengan Zoom yang dapat menampung hingga 500 peserta setiap konferensi yang diselenggarakan.
3. Google Classroom
Google Classroom adalah layanan gratis yang dikembangkan Google untuk sekolah yang ditujukan untuk menyederhanakan mendistribusikan, dan menilai tugas dengan cara tanpa kertas. Dengan kata lain, Google Classroom memungkinkan anda untuk menyelenggarakan kelas layaknya pembelajaran normalnya, namun dengan basis virtual.
Tujuan utama Google Classroom adalah untuk merampingkan proses berbagi file antara guru dan siswa Google Classroom menggabungkan Google Drive untuk pembuatan dan distribusi penugasan, Google Docs, Sheets, Slides untuk penulisan, Gmail untuk komunikasi, dan Google Calendar untuk penjadwalan. Siswa dapat diundang untuk bergabung dengan kelas melalui kode pribadi, atau secara otomatis diimpor dari domain sekolah.
Sebenarnya masih banyak fitur ataupun aplikasi Google yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran secara virtual di era pandemi ini. Namun, hanya tiga aplikasi di atas yang cukup "familiar" dan sering digunakan di era pandemi ini karena pertimbangan dari segi penggunaannya yang mudah dan praktis. Selain aplikasi dari Google, tentunya ada aplikasi-aplikasi lainnya yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran secara virtual, kembali lagi kepada preferensi masin-masing.
Harapan kita bersama tentunya pandemi ini cepat berakhir dan seluruh aktivitas berjalan layaknya kehidupan normal. Namun, sembari menunggu hal tersebut, hendaknya kita melakukan penyesuaian terkait kebiasaan kita dengan kebijakan yang ada, sehingga kita tetap bisa berperan di dalam pemutusan rantai penyebaran virus.